Teh hijau adalah salah satu minuman menyehatkan yang ada di jagad raya ini. Akar pengetahuan masyarakat dunia tentang manfaat teh hijau bermula dari kebiasaan masyarakat Tiongkok mengonsumsi teh hijau setiap hari, lalu kebiasaan tersebut ditularkan ke masyarakat Jepang dan turut membudaya di negeri Oshin hingga detik ini. Terbukti, orang Tiongkok dan Jepang memiliki kualitas kesehatan yang bagus dan cenderung berusia lebih panjang. Semua kebaikan itu mereka peroleh salah satunya dari teh hijau.
Daftar Isi
- 1 Manfaat Teh Hijau untuk Diet
- 2 Cara Mengonsumsi Teh Hijau untuk Diet
- 2.0.1 1. Dikonsumsi Tanpa Tambahan Gula atau Perasa Buatan
- 2.0.2 2. Memilih Teh Hijau dari Produsen Terbaik
- 2.0.3 3. Minum Teh Hijau Setelah Perut Berisi
- 2.0.4 4. Lebih Baik Dikonsumsi dalam Keadaan Hangat
- 2.0.5 5. Suhu Air dan Lama Penyeduhan
- 2.0.6 6. Jangka Waktu Penyimpanan
- 2.0.7 7. Minum 3-4 Kali Sehari
Manfaat Teh Hijau untuk Diet
Kegemukan dapat memicu terjadinya macam penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Di samping bermanfaat untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit mulai dari yang ringan hingga berat, teh hijau juga manjur untuk mengatasi obesitas. Terinspirasi dari orang Tiongkok dan Jepang yang rata-rata bertubuh ramping, banyak orang yang kemudian menambahkan asupan teh hijau dalam program diet. Tentu saja, manfaat teh hijau untuk diet bukan sebatas isapan jempol belaka. Sejumlah riset yang dilakukan para ilmuan di seluruh dunia membuktikan bahwa, ada beberapa zat bioaktif dalam teh hijau yang berperan positif mengatasi lemak berlebih, yakni kafein dan katekin yang komponen terbesarnya dalam bentuk polifenol Epigallocatechin Gallate (EGCG) [1].
Kandungan kafein pada secangkir teh hijau memang tidak sebanyak porsi kafein pada secangkir kopi dengan volume yang sama. Meski demikian, peran teh hijau sebagai stimulan metabolisme masih bisa diandalkan. Kafein diketahui mampu meningkatkan dan mempercepat proses pembakaran lemak supaya menjadi tenaga. Dengan kata lain, tubuh menjadikan lemak sebagai bahan bakar. Apabila proses pembakaran lemak berlangsung lebih cepat, tentu akan semakin banyak lemak yang habis dibakar. Sehingga timbunan lemak yang tersimpan di dalam tubuh berangsur-angsur berkurang. Di kalangan para ahli, proses pembakaran lemak diistilahkan dengan thermogenesis.
Peran Polifenol dalam Menurunkan Obesitas
Polifenol sendiri ialah suatu senyawa antioksidan fenol yang melimpah terkandung di dalam tanaman. Salah satu manfaat dari polifenol bagi manusia ialah mengurangi obesitas tubuh. Untuk tujuan tersebut, polifenol bekerja dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan meningkatkan kandungan bakteri baik pada usus. Polifenol dapat memberikan lingkungan yang cocok untuk bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria di dalam usus berkembang biak. Dengan berkembangnya bakteri baik tersebut, penyerapan nutrisi dan pencernaan lebih lancar. Selain obesitas berkurang dampak positif lain ialah badan menjadi lebih sehat dan mood lebih baik.
Cara Kerja Polifenol Katekin dan Kafein pada Teh Hijau pada proses pembakaran lemak
Pada teh hijau senyawa polifenol ini ialah katekin. Katekin dalam teh hijau terdapat dalam beberapa bentuk, yang terbanyak ialah Epigallocatechin Gallate (EGCG). Katekin EGCG dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan kafein dalam proses thermogenesis [1]. Riset yang menarik terdapat pada American Journal of Clinical Nutrition yang menguji efek dari teh hijau terhadap penurunan berat badan. Hasil dari riset tersebut, berat badan dan BMI menurun lalu lingkar pinggang juga mengecil. Disarankan untuk mengonsumsi teh hijau yang mengandung 690 mg katekin selama 12 minggu untuk diet.
Sebelum proses pembakaran lemak, proses katekin didahului dengan pemecahan lemak yang dikomandoi oleh hormon Norepinefrin. Hormon tersebut akan mendorong sistem saraf pusat dalam mengirim perintah ke sel lemak supaya memecah lemak. Semkin tinggi kadar hormon norepinefrin, semakin kuat sinyal yang dikirim saraf pusat ke sel-sel lemak. Otomatis semakin banyak pula lemak yang akan pecah dan diangkut oleh darah lalu ditransfer ke sel-sel yang membutuhkannya sebagai sumber energi, seperti sel otot.
Sayangnya proses pemecahan lemak tidak selalu berjalan mulus. Hormon norepinefrin kerap mendapat hambatan dari enzim negatif dalam tubuh yang berakibat pada keterlambatan sistem saraf pusat mengirim sinyal ke sel-sel lemak. Di sinilah kafein bersinergi dengan katekin melakukan “perlawanan” dengan cara menghambat enzim yang kurang menguntungkan untuk norepinefrin, sehingga berimbas positif pula pada sistem saraf pusat.
Bukti lain terdapat pada artikel yang dipublikasikan oleh Harvard Medical School, yang menuliskan bahwa dari percobaan pada tahun 2011, teh hijau berhasil menurunkan trigliserida dan LDL kolesterol dalam tubuh. Dalam batas normal, tigliserida tidak menyebabkan masalah kesehatan. Akan tetapi jika kadarnya tinggi, trigliserida bisa menjadi lemak dan biang keladi obesitas.
Beruntung bagi mereka yang rutin mengonsumsi teh hijau. Sebab di dalam tubuh. polifenol sedapat mungkin menetralkan kadar trigliserida agar tidak melebihi batas normal.
Baca juga : Manfaat Teh Hijau Bagi Kesehatan
Cara Mengonsumsi Teh Hijau untuk Diet
Telah banyak orang yang membuktikan langsung manfaat teh hijau untuk diet. Tetapi, ada juga yang mengalami hal sebaliknya. Berat tubuh tidak juga susut meski telah mengonsumsi teh hijau setiap hari.
Ternyata, manfaat teh hijau untuk diet bukan hanya bisa diperoleh asal dikonsumsi begitu saja. Senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya rentan “mati” jika cara penyajian dan pengonsumsian teh hijau kurang tepat. Supaya diet teh hijau Anda sukses seperti yang diharapkan, ikuti dulu petunjuk-petunjuk berikut ini.
1. Dikonsumsi Tanpa Tambahan Gula atau Perasa Buatan
Sebaiknya mudah tergoda pada teh hijau kemasan siap minum dari beragam merek dagang yang beredar di pasaran, jika ingin mendapatkan manfaat maksimal dari teh hijau. Teh hijau kemasan siap minum memang menang dari segi kepraktisan, tapi tidak dengan mutu khasiat. Sebab, sebagian besar teh hijau kemasan sudah tidak murni lagi. Untuk meningkatkan rasa, produsen menambahkan komposisi lain di dalamnya. Semisal esens, pewarna, pemanis, dan bahkan bahan pengawet. Akibatnya, khasiat zat bioaktif teh hijau akan berkurang.
Demi menjaga mutu kandungan polifenol, katekin, dan kafein alangkah baik jika mengonsumsi teh hijau tanpa campuran bahan pemanis, perasa, apalagi pengawet. Jika memungkinkan, lebih bagus lagi menyeduh daun yang diambil langsung dari kebunnya. Sehingga tidak melewati proses kimiawi terlebih dahulu di pabrik.
2. Memilih Teh Hijau dari Produsen Terbaik
Selain teh hijau kemasan siap minum, ada juga daun teh hijau kemasan yang bisa Anda seduh sendiri di rumah. Namun, cermatlah dalam memilih. Sebab, beberapa produsen nakal mencampur daun teh hijau dengan dedaunan lain yang mempunyai kemiripan. Jika tidak jeli Anda akan sulit membedakannya.
Pilihlah produsen teh hijau terbaik yang pernah ada. Biasanya, mereka menjual teh hijau dengan harga yang jauh lebih mahal daripada yang lain. Tetapi, sisi baiknya mereka konsisten memberikan kualitas teh hijau terbaik untuk konsumen.
3. Minum Teh Hijau Setelah Perut Berisi
Kandungan kafein dalam teh hijau memang baik untuk meningkatkan metabolisme. Akan tetapi, kafein juga dapat mengganggu keseimbangan asam lambung jika aturan pengonsumsiannya kurang tepat. Oleh karena itu, semua minuman yang mengandung kafein, tidak terkecuali teh hijau lebih baik dikonsumsi minimal 30 menit setelah perut berisi.
4. Lebih Baik Dikonsumsi dalam Keadaan Hangat
Teh hijau yang ditambahi es batu memang terasa menyegarkan, terutama di kala cuaca panas. Hanya saja atas alasan memaksimalkan manfaat teh hijau untuk diet, teh hijau lebih baik dikonsumsi dalam keadaan hangat. Es batu yang ditambahkan pada secangkir teh hijau lama kelamaan akan mencair dan mengurangi kepekatan teh. Takaran teh dengan air jadi tidak seimbang lagi. Keadaan tersebut dikhawatirkan dapat mengurangi khasiat dari teh hijau itu sendiri.
5. Suhu Air dan Lama Penyeduhan
Terkadang karena kurang pengetahuan tentang cara penyeduhan teh yang benar, banyak orang yang tidak mempertimbangkan suhu air ketika menyeduh teh. Meski cara konsumsi teh hijau dianjurkan dalam keadaan hangat, namun melarutkan teh dengan air bersuhu terlalu panas justru akan mematikan fungsi beberapa senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya.
Suhu air terbaik untuk menyeduh teh hijau hanya berkisar antara 80-900 Celcius, dengan proses penyeduhan sekitar 2-3 menit saja.
6. Jangka Waktu Penyimpanan
Semakin segar kondisi teh hijau, semakin kuat kualitasnya. Tetapi, tidak semua orang beruntung bisa mendapat pasokan teh hijau segar setiap hari. Jika terpaksa mengandalkan teh hijau kemasan siap seduh, usahakan tidak menyimpannya terlalu lama. Teh hijau yang telah dikeringkan dan tanpa tambahan pengawet hanya mampu bertahan sekitar 6 bulan.
7. Minum 3-4 Kali Sehari
Untuk hasil terbaik, idealnya teh hijau dikonsumsi sebanyak 3-4x sehari. Namun perlu diperhatikan terutama bagi kalian yang tidak tahan dengan kafein, konsumsi terlalu banyak teh hijau akan berdampak kurang baik bagi tubuh.
Demikian ulasan mengenai manfaat teh hijau untuk diet yang terbukti manjur. Jika Anda merasa perlu segera berdiet, tidak ada salahnya menambahkan teh hijau dalam daftar menu diet sehari-sehari. Semoga hasilnya sesuai yang diharapkan.
Tinggalkan Balasan