Daftar Isi
Diet Pasca Melahirkan
Satu masa dalam hidup wanita, momen hamil dan melahirkan pasti menjadi salah satu yang paling dinanti setelah pernikahan terjadi. Susah senang ketika mengandung, bersalin, dan mengurus si buah hati menjadi pengalaman berharga yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga. Akan tetapi, pada masa kehamilan dan pasca melahirkan perubahan besar akan terjadi pada diri wanita, terutama di tubuh. Betapa tidak? Tubuh yang dulunya ramping, bisa melar dua kali lipat ketika melahirkan anak.
Tentu saja, perubahan berat badan membangkitkan keresahan wanita. Terutama bagi mereka yang letak kepercaan dirinya ada di bentuk tubuh. Ketika tubuh tidak seramping dulu, otomatis kepercayaan diri turut terganggu. Panik pun dengan sendirinya datang. Keputusan berdiet pun segera diambil tanpa pikir panjang. Padahal, tidak semua diet pasca melahirkan aman untuk dilakukan. Bisa-bisa menganggu kesehatan ibu dan bayinya sendiri.
Lantas, seberapa penting diet pasca melahirkan dilakukan oleh para ibu?
Relatif. Bergantung sebanyak apa kenaikan berat badan yang terjadi. Banyak ibu yang mengalami penyusutan berat badan alami tanpa melakukan diet sama sekali. Tetapi ada juga yang mesti berdiet untuk mengembalikan bobot tubuh semula. Asalkan program diet terencana dengan baik dan dibawah pengawasan ahli atau konsultan gizi, para ibu tetap diizinkan berdiet pasca bersalin.
Diet yang sehat adalah program penurunan berat badan yang tidak menjadikan para ibu menderita dan stress saat menjalaninya. Program diet sehat dirancang seramah mungkin dengan kondisi tubuh. Sehingga memperkecil risiko malnutrisi pada ibu dan anak. Memang diet sehat tidak menjanjikan penurunan berat badan drastis seperti yang dijanjikan obat-obat diet berbahan kimia, melainkan penurunan berat berat badan secara bertahap. Jadi sangat dibutuhkan kesabaran saat menjalaninya.
Tips Diet Terbaik dan Aman untuk Ibu Menyusui
Sejumlah tips berikut ini ditulis semata-mata untuk membantu para ibu meraih berat badan ideal pasca bersalin. Terlebih untuk para ibu menyusui yang tidak ingin tampil ramping kembali, tapi tidak menghambat produksi ASI.
Mengonsumsi Superfood
Apa itu superfood? Superfood adalah makanan dan minuman yang kaya kandungan nutrisi sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Ibu menyusui memiliki kebiasaan mudah lapar. Hal tersebut dikarenakan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya melalui apa yang ia konsumsi, harus ia bagi kepada bayi yang disusui melalui ASI.
Kekeliruan yang sering terjadi, hanya untuk menghilangkan rasa lapar, ibu mengonsumsi apa saja asal kenyang. Padahal, tidak semua yang mengenyangkan itu bernutrisi tinggi. Rasa kenyang didapat hanya karena jumlah karbohidrat dalam makanan yang dikonsumsi sangat tinggi. Sedangkan gizi lainnya sedikit. Akibatnya rasa lapar mudah berulang, sementara kalori terus menumpuk di dalam tubuh dan menjadi lemak.
Tidak demikian dengan superfood yang mengandung nutrisi seimbang, seperti protein, sejumlah vitamin penting, omega 3, DHA, dan lain sebagainya. Karena padat nutrisi, ibu menyusui lebih bertenaga dan rasa kenyang yang didapat bertahan lebih lama.
Beberapa contoh superfoods untuk melangsingkan tubuh antara lain : kacang hitam, oat, alpukat, ikan salmon, blueberry, brokoli, beras cokelat, kacang merah, kacang almond, teh hijau, pisang, telur, jeruk, dan cokelat hitam [1].
Lebih Rajin Mengonsumsi Air Bening
Air bening mengandung berbagai macam manfaat yang menyehatkan untuk tubuh, termasuk membantu proses metabolisme. Mengonsumsi air bening lebih banyak ketika menyusui juga dapat menekan keinginan ngemil. Jadi, sangat dianjurkan mengonsumsi air bening lebih banyak pada masa menyusui. Sekalipun tidak merasa haus, usahakan untuk minum segelas air bening setiap habis menyusui.
Makan dalam Porsi Kecil Sesering Mungkin
Aturan baku makan dalam porsi kecil sesering mungkin sebenarnya bukan hanya diterapkan pada diet pasca melahirkan saja. Tapi juga jenis-jenis diet lainnya. Makan dalam porsi kecil dimaksudkan supaya proses pencernaan berlangsung lebih cepat ketimbang memproses makanan dalam porsi besar sekaligus. Makan berulang dengan porsi kecil juga membantu mengatasi rasa lapar yang mudah dialami ibu menyusui.
Baca juga : Serba Serbi dan Cara Diet Mayo, Menguntungkan Atau Tidak?
Patuh pada Jadwal Makan Rutin
Jadwal makan rutin manusia ialah pagi, siang, dan malam. Namun, banyak yang tidak disiplin makan sesuai jadwal hanya karena alasan belum lapar atau sedang sibuk. Apalagi sarapan pagi yang kerap dilewatkan begitu saja atau digabung sekaligus makan siang. Padahal, sarapan mendorong proses metabolisme berjalan lebih cepat.
Makanlah sebelum perut terasa sangat lapar. Sebab, ketika sudah sangat lapar, kita cenderung kalap mengambil porsi besar.
Memilih Camilan Sehat
Ngemil boleh-boleh saja dilakukan. Ini merupakan kegiatan makan sampingan di luar jadwal makan pokok. Asal camilan yang dipilih tepat dan tetap aktif bergerak, lemak tubuh tidak akan bertambah karenanya. Mengemil juga dapat menekan rasa lapar sehingga keinginan mengonsumsi makanan pokok/berat di luat jadwal terkendalikan.
Yang dikhawatirkan adalah camilan-camilan yang sarat kandungan gula dan kalori, seperti permen, tart, keripik pisang, pizza, cookies, dan gorengan. Rasanya memang mengundang selera, tetapi ketahuilah bahwa camilan tersebut bersifat menggemukkan. Alih-alih ramping kembali, berat badan justru semakin melonjak karena salah memilih camilan.
Camilan yang dianjurkan dalam program diet pasca melahirkan bisa berupa rujak buah, salad selada dan wortel, yoghurt, kacang almond, serta havermout dipadu susu kedelai.
Aktivitas Pendukung Diet
Di samping menjaga dan meningkatkan asupan gizi penting selama menjalankan program diet pasca bersalin, keberhasilan meraih berat badan ideal juga ditentukan dari volume aktivitas sehari-hari. Berbagai pengalaman membuktikan bahwa rutinitas seorang full mom memberi dampak positif pada penurunan berat badan. Berikut berapa aktivitas yang direkomendasikan untuk memaksimalkan hasil diet.
Merawat dan mengasuh bayi tanpa bantuan baby sitter.
Seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan anak-anaknya tanpa bantuan Asisten Rumah Tangga (ART) maupun baby sitter umumnya mengalami penyusutan berat badan lebih cepat dibandingkan ibu-ibu yang di-support oleh tenaga bantu. Sepintas pekerjaan mengasuh bayi tampak sepele ataupun tidak membutuhkan tenaga lebih. Padahal, faktanya aktivitas mengasuh bayi bersifat dinamis. Ibu dituntut serba cepat karena bayi cenderung tidak bisa menunggu lama. Di saat itulah tubuh membakar kalori agar ibu bertenaga.
Aktif menyusui
Bersyukurlah bagi para ibu yang “pabrik” susunya mampu memproduksi ASI berlimpah. Sebab, disitulah segala keberuntungan bisa diperoleh. Pertama, ASI adalah sumber nutrisi terbaik yang dibutuhkan oleh bayi. Kolostrum ASI berkontribusi meningkatkan imunitas tubuh bayi dan ibu bisa memenuhinya di awal masa kelahiran. Kedua, kegiatan menyusui terbukti mempererat ikatan bonding antara ibu dan anak. Ketiga, aktif menyusui membantu penurunan berat badan lebih cepat. Sebab, setiap menyusui cadangan ratusan kalori terbakar.
Cukup tidur setiap hari
Sesibuk apapun, usahakan agar waktu tidur tercukupi 7-8 jam setiap hari. Saat tidur, tanpa kita sadari tubuh terus bermatabolisme. Selain itu, tidur dapat mengalihkan pikiran dari keinginan makan. Di awal-awal pasca bersalin, para ibu memang sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Selain harus menyusui tiap beberapa jam sekali, mayoritas bayi rewel pada malam hari. Tetapi setelah bayi berusia beberapa minggu atau bulan, bayi akan jarang terbangun malam dan ibu bisa mendapatkan waktu tidur lebih lama.
Begitulah diet pasca melahirkan yang bisa diterapkan oleh para ibu yang berharap kembali ramping. Ingat, keberhasilan hanya terjadi pada ibu yang disiplin menjalankan gaya hidup sehat setiap hari.
Leave a Reply